Tri Dharma perguruan tinggi
Tri Dharma perguruan tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan
menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual di negara
ini. Karena mahasiswa adalah ujung tombak perubahan bangsa kita ke arah
yang lebih baik. Pernyataan ini menjadi terbukti ketika kita melihat
sejarah bangsa ini dimana sebagian perubahan besar yang ada di negara
ini dimulai oleh mahasiswa, dalam hal ini pemuda-pemudi Indonesia.
Adapun Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri meliputi :
- Pendidikan.
Mahasiswa sebagai kaum intelektual bangsa yang menduduki 5 persen
dari populasi warga negara Indonesia berkewajiban meningkatkan mutu diri
secara khusus agar mutu bangsa pun meningkat pada umumnya dengan ilmu
yang mereka pelajari selama pendidikan di kampus sesuai bidang keilmuan
tertentu. Mahasiswa dan pendidikan merupakan 1 kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan sehingga ketika mahasiswa melakukan segala kegiatan dalam
hidupnya, semua harus didasari pertimbangan rasional, bukan dengan adu
otot. Itulah yang disebut kedewasaan mahasiswa.
- Penelitian dan Pengembangan
Ilmu yang mereka kuasai melalaui proses pendidikan di perguruan
tinggi harus diimplementasikan dan diterapkan. Salah satunya dengan
langkah ilmiah, seperti melalui penelitian. Penelitian mahasiswa bukan
hanya akan mengembangkan diri mahasiswa itu sendiri, namun juga
memberikan manfaat bagi kemajuan pperadaban dan kepentingan bangsa kita
dalam menyejahterakan bangsa. Selain pengembangan diri secara ilmiah dan
akademis. Mahasiswa pun harus senantiasa mengembangkan kemampuan
dirinya dalam hal
softskill dan kedewasaan diri dalam
menyelesaikan segala masalah yang ada. Mahasiswa harus mengembangkan
pola pikir yang kritis terhadap segala fenomena yang ada dan mengkajinya
secara keilmuan.
- Pengabdian pada Masyarakat
Mahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu
berperan sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintah.
Mahasiswa adalah yang paling dekat dengan rakyat dan memahami secara
jelas kondisi masyarakat tersebut. Kewajiban sebagai mahasiswa menjadi
front linedalam
masyarakat dalam mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah terhadap
rakyat karena sebagaian besar keputusan pemerintah di masa ini sudah
terkontaminasi oleh berbagai kepentingan politik tertentu dan kita
sebagai mahasiswa yang memiliki mata yang masih bening tanpa ternodai
kepentingan-kepentingan serupa mampu melihat secara jernih, melihat yang
terdalam dari yang terdalam terhadap intrik politik yang tidak jarang
mengeksploitasi kepentingan rakyat. Disini mahasiswa berperan untuk
membela kepentingan masyarakat, tentu tidak dengan jalan kekerasan dan
aksi
chaotic, namun menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
pendidikan, kaji terlebih dahulu, pahami, dan sosialisasikan pada
rakyat, mahasiswa memiliki ilmu tentang permasalahan yang ada, mahasiswa
juga yang dapat membuka mata rakyat sebagai salah satu bentuk pengabdia
terhadap rakyat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar